In the face of an enemy, in the Heart of One Man, Lies the Soul of a Warrior.
Tahun: 2003
Sutradara: Edward Zwick
Pemain: Tom Cruise, Ken Watanabe
Genre: Action, Adventure, Drama, History, War
Durasi: 154 menit
Produksi: Warner Bros.
Dikisahkan seorang kapten pemimpin perang yang handal yang bernama Nathan Algreen (Tom Cruise) yang mempunyai tugas untuk membina rakyat jepang dari golongan petani untuk menjadi tentara dan melawan samurai yang dipimpin oleh Katsumoto (Ken Watanabe).
Pada pertempuran yang terjadi, 'tentara' binaan Nathan Algreen kalah telak oleh pasukan samurai, dan akhirnya kapten Nathan Algreen dilumpuhkan dan dibawa sebagai tawanan perang oleh pasukan samurai yang dipimpin oleh Katsumoto.
Cerita mengalir sangat menarik saat Nathan tiba di desa Katsumoto yang sangat indah dan asri, disana pula Nathan berusaha mempelajari hakikat dari samurai yang dicap oleh sebagian orang Jepang sendiri sebagai pemberontak dan penjahat, namun sebenarnya mereka adalah pelindung kaisar yang mempunyai tanggungjawab penuh untuk melindungi Jepang dari bahaya yang mengancam dari luar.
Sentuhan cinta juga diselipkan dalam film ini yaitu antara Nathan dan janda samurai adik dari Katsumoto yaitu Taka (Koyuki), kisah cinta yang tersembunyi karena saking halusnya sehingga hanya tertampil demikian samar namun bisa dirasakan getaran asmara yang ada.
Akhirnya prajurit samurai dibawah pimpinan duo Katsumoto dan Nathan Algreen akhirnya melakukan penyerangan dengan jumlah pasukan yang sangat tidak seimbang (mengingatkan kita pada film '300') yang walaupun tidak memenangkan pertempuranh namun semangat dan kehormatan prajurit samurai tidak teepadamkan, terbukti waktu adegan kematian Katsumoto..para tentara Jepang dan komandannya memberi penghormatan untuk yang terakhir kali.
Yang bisa diambil dari film ini adalah : Semangat yang tidak pernah padam untuk membela kebenaran yang dititpkan dan menjadi tanggungjawab seorang prajurit samurai.
Dari awal, film ini lumayan membosankan, apalagi akting Tom Cruise yang diluar harapan. Namun, menjelang paruh film, film ini menarik sekali. Apalagi setelah kemunculan Katsumoto, disertai akting yang bagus dari aktor Jepang, Ken Watanabe. Budaya Jepang pun kental dalam film ini. Apalagi karakter yang dimainkan oleh Kayoki, sangat Japanese.
About
Selasa, 25 Oktober 2011
Selasa, 04 Oktober 2011
Identity (2003)
Butuh sebuah tontonan yang menantang dan mencekam? Kamu harus mencoba sebuah film suspense thriller tentang pembunuhan berantai di sebuah motel terpencil ini.
Sutradaranya James Mangold yang pernah menangani film Girl, Interrupted, yang mampu membuat Angelina Jolie dinobatkan sebagai Aktris Terbaik Oscar. Bintang-bintang film ini antara lain John Cusack, Ray Liotta, Amanda Peet, Clea DuVall, Alfred Molina dan sebagainya. Film yang berdurasi sekitar 90 menit ini memakan biaya sebesar US$ 12 Juta.
Identity merupakan film thriller yang tidak biasa. Dari openingnya terasa sangat menarik. Apalagi ceritanya yang brilian membuat aku maupun kamu betah untuk menyaksikan sampai akhir. Ketegangan yang disuguhkan cuku mencekam, apalagi kamu akan sulit sekali menerka-nerka siapa dalang dibalik berbagai pembunuhan keji itu. Karena memang semua karakternya memiliki rahasia masing-masing.
Setiap adengan di film ini terasa sangat misterius, sehingga membuat aku bertanya-tanya dan semakin membuatku tidak beranjak dari tempat duduk karena detil demi detil gambar yang disajikan wajib dicermati. Inilah sebuah film horror atau thriller yang aku rekomendasikan bagi kamu yang belum menontonnya. Dijamin ada surprise di bagian endingnya.
Sutradaranya James Mangold yang pernah menangani film Girl, Interrupted, yang mampu membuat Angelina Jolie dinobatkan sebagai Aktris Terbaik Oscar. Bintang-bintang film ini antara lain John Cusack, Ray Liotta, Amanda Peet, Clea DuVall, Alfred Molina dan sebagainya. Film yang berdurasi sekitar 90 menit ini memakan biaya sebesar US$ 12 Juta.
Karena banjir dan hujan deras telah memblokir semua jalan, sekelompok orang asing ‘terjebak’ di sebuah motel terpencil dan mereka punya cerita masing-masing. Ed (John Cussack), adalah mantan polisi yang menjadi supir limusin dan tak sengaja menabrak istri George (John C. McGinley) ketika sedang mengantarkan aktris bernama Caroline Suzanne (Rebecca De Mornay). Lalu ada Rhodes (Ray Liotta), seorang polisi yang membawa narapidana, Maine (Jake Busey); Paris (Amanda Peet), seorang pelacur Las Vegas yang menju Florida untuk membeli perkebunan jeruk; pasangan yang baru menikah, Ginny (Clea DuVall) dan Lou (William Lee Scott) dan manajer motel, Larry (John Hawkes), yang membenci pelacur.
Individu-individu itu berada di motel karena terpaksa dan tiba-tiba satu persatu dari mereka mati secara mengerikan dan misterius. Ed dan Rhodes lalu menyelidiki setiap pojok motel itu, apakah sang pembunuh adalah orang asing? Atau salah sartu dari mereka? Ternyata mayat mereka yang mati malah satu demi satu raib tanpa bekas sama sekali dan ada persamaan yang mengerikan di antara mereka semua. Apakah ada hantu atau kekuatan supranatural lainnya?
Identity merupakan film thriller yang tidak biasa. Dari openingnya terasa sangat menarik. Apalagi ceritanya yang brilian membuat aku maupun kamu betah untuk menyaksikan sampai akhir. Ketegangan yang disuguhkan cuku mencekam, apalagi kamu akan sulit sekali menerka-nerka siapa dalang dibalik berbagai pembunuhan keji itu. Karena memang semua karakternya memiliki rahasia masing-masing.
Setiap adengan di film ini terasa sangat misterius, sehingga membuat aku bertanya-tanya dan semakin membuatku tidak beranjak dari tempat duduk karena detil demi detil gambar yang disajikan wajib dicermati. Inilah sebuah film horror atau thriller yang aku rekomendasikan bagi kamu yang belum menontonnya. Dijamin ada surprise di bagian endingnya.
Sabtu, 10 September 2011
Keramat (2009)
Your Worst
Nightmare Is Their Reality
Keramat adalah film horror Indonesia yang bisa dikatakan paling berbeda. Bagaimana tidak, teknik pengambilan gambar di film ini menggunakan subjective camera. Yaitu kameramen yang diikutsertakan sebagai pemain. Kameramen di film ini terlibat dari awal hingga menuju akhir. Gambar yang dihasilkan film ini adalah penglihatan kameramen tersebut hingga membuat nuansa film ini bak film dokumenter atau reality show.
Keramat adalah film horror Indonesia yang bisa dikatakan paling berbeda. Bagaimana tidak, teknik pengambilan gambar di film ini menggunakan subjective camera. Yaitu kameramen yang diikutsertakan sebagai pemain. Kameramen di film ini terlibat dari awal hingga menuju akhir. Gambar yang dihasilkan film ini adalah penglihatan kameramen tersebut hingga membuat nuansa film ini bak film dokumenter atau reality show.
Yang membuat beda adalah konsep baru yang digunakan dalam film ini, dengan menerapkan konsep subjektif camera yang pernah dilakukan untuk 3 film internasional yaitu film Spanyol Rec (1997) karya Jaume Balaguero, Cloverfield (2008) arahan Matt Reeves dan Blair Witch Project (1999) arahan Daniel Myrick. Subjektif camera adalah dimana pengambilan gambar menggunakan sudut pandang si aktor/ pelaku. Di film ini, sudut pandang film meminjam mata 'Cungkring' seorang kameramen yang bertugas membuat behind the scene film.
Sebuah tim produksi film, berangkat dari Jakarta ke daerah Bantul Yogyakarta dalam rangka persiapan shooting film. Sutradara dan Asisten Sutradara didampingi Manager Produksi dan 2 artis utama melakukan reece, sedangkan tim behind the scene mendokumentasikan persiapan produksi ini. Mereka membawa style kota besar, memasuki daerah yang disucikan dan keramat. Mengusik tabu, sehingga kejadian demi kejadian aneh mereka alami, sampai ke titik dimana calon pemeran utama wanita dirasuki roh halus. Dengan bantuan seorang paranormal, mereka mencoba mengusir roh halus itu, namun gagal.
Melalui paranormal, mereka mengetahui alam mistis di sekitar mereka sedang bergolak karena sesuatu hal. Kehadiran mereka tampaknya memperburuk keadaan. Hingga puncaknya pemeran utama wanita yang kesurupan itu hilang tanpa jejak.
Apakah hubungan hilangnya teman mereka dengan alam mistis di sekitar mereka? Dapatkah mereka menemukan kembali teman mereka yang hilang? Ataukah justru semakin banyak lagi yang turut hilang?
Film Keramat menjajikan sesuatu yang beda di perfilman Indonesia. Teknik pengambilan gambar yang tak biasa, membuat gambar yang dihasilkan dan akting pemain terasa realistis. Apakah menyeramkan? Lumayan, film ini membuat penonton memicingkan mata mencari-cari 'hantunya', karena gerakan kamera kadang-kadang diluar kontrol. Hal itu karena gambar yang direkam dalam keadaan kaget maupun berlari. Ini yang menjadi nilai lebih dari film ini, apalagi budaya Yogyakarta sangat kental disini. Mungkin dari segi ceritanya saja, film ini terasa mengada-ada.
Memang sulit membuat cerita film horor yang realis, karena dunia supranatural dianggap masyarakat luas sebagai sesuatu yang sakral. Ada sebagian masyarakat yang percaya ada juga yang tidak. Dalam film ini adegan-adegannya dirangkai sedemikian indahnya dan membuat film yang direkam perbagian dan terpisah-pisah ini bisa berkelanjutan. Namun mungkin masalahnya ada pada ending. Tapi menurut saya jika kita tak memikirkan ceritanya, ending dari film Keramat bagus sekali dan terkesan keren. Film Keramat memang film horror Indonesia yang berbeda.
Memang sulit membuat cerita film horor yang realis, karena dunia supranatural dianggap masyarakat luas sebagai sesuatu yang sakral. Ada sebagian masyarakat yang percaya ada juga yang tidak. Dalam film ini adegan-adegannya dirangkai sedemikian indahnya dan membuat film yang direkam perbagian dan terpisah-pisah ini bisa berkelanjutan. Namun mungkin masalahnya ada pada ending. Tapi menurut saya jika kita tak memikirkan ceritanya, ending dari film Keramat bagus sekali dan terkesan keren. Film Keramat memang film horror Indonesia yang berbeda.
Rabu, 07 September 2011
Children of Men (2006)
Children of Men adalah film karya sutradara Alfonso CuarĂ³n. Sutradara ini sebelumnya telah membuat seri ketiga Harry Potter menjadi tontonan yang lebih gelap namun indah lewat Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004). Cerita film Children of Men diadaptasi dari novel berjudul The Children of Men.
Cerita Children of Men mengambil latar waktu masa depan di tahun 2027 di Inggris. Masa depan digambarkan diambang kehancuran. Di tahun 2027 adalah tepat 18 tahun dimana tidak pernah terjadi kelahiran bayi. Dapat dikatakan manusia termuda saat itu berusia 18 tahun. Seluruh umat manusia sudah tidak mampu berreproduksi lagi. Hal yang langka pun akhirnya terjadi. Kee, gadis berkulit hitam ini diam-diam hamil besar. Hal yang menjadi rebutan antara dua pihak yang saling berperang, yaitu pemerintah Inggris dan gerakan makar "The Fishes". Lalu Theo bahu membahu mengawal Keemenuju Human Project, yaitu proyek untuk meneliti Kee demi eksistensi spesies manusia. Perjuangan Theo yang awalnya dianggap enteng mendadak menjadi berat di tengah peperangan yang mengancam keselamatan Kee dan bayinya.
Cerita Children of Men mengambil latar waktu masa depan di tahun 2027 di Inggris. Masa depan digambarkan diambang kehancuran. Di tahun 2027 adalah tepat 18 tahun dimana tidak pernah terjadi kelahiran bayi. Dapat dikatakan manusia termuda saat itu berusia 18 tahun. Seluruh umat manusia sudah tidak mampu berreproduksi lagi. Hal yang langka pun akhirnya terjadi. Kee, gadis berkulit hitam ini diam-diam hamil besar. Hal yang menjadi rebutan antara dua pihak yang saling berperang, yaitu pemerintah Inggris dan gerakan makar "The Fishes". Lalu Theo bahu membahu mengawal Keemenuju Human Project, yaitu proyek untuk meneliti Kee demi eksistensi spesies manusia. Perjuangan Theo yang awalnya dianggap enteng mendadak menjadi berat di tengah peperangan yang mengancam keselamatan Kee dan bayinya.
Menyaksikan Children of Men bagaikan berwisata ke dunia sinematik yang tak terduga sebelumnya. Kita dibuat terkagum-kagum dengan adegan yang disajikan sebegitu panjangnya. Bagaimana tidak? Adegan yang lumayan panjang itu hanya dilakukan dengan satu shot kamera tanpa henti. Ada berhembus kabar memang ada alat canggih untuk membuat adegan seperti itu. Pun juga dengan gambaran masa depan yang diambang kehancuran, itu sangat berbeda. Apalagi kota digambarkat semakin ruwet dengan tampilan banyak layar LED di gedung-gedung pencakar langit dan jalan-jalan kota. Apalagi di menit-menit awal kita disajikan adegan ledakan yang mengagetkan.
Ada juga adegan yang mengejutkan dimana gerakanThe Fishes ingin menggagalkan perjalanan Theo. Lalu ada pula adegan yang tidak biasa dan mendebarkan antara Kee dan Theo di penghujung film. Pokoknya film ini menyajikan banyak suguhan yang bedan dan terkesan ugal-ugalan namun ciamik sekali. Akan sulit sekali menemukan tontonan yang 'gila' selain film ini. Film ini unggul dari segi ide cerita dan teknik sinematografinya. Children of Men dapat dijadikan alternatif ditengah banyaknya film hingar bingar yang minim sekali kualitasnya.
Sabtu, 27 Agustus 2011
Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
Indonesia itu negara yang sangat luas, sukunya pun bermacam-macam. Sebuah ide bagus jika sebuah film mengangkat cerita dari pedalaman. Tidak melulu di pulau Jawa seperti film Indonesia kebanyakan. Kali ini, Alenia Pictures memproduksi film di Papua, pulau paling timur Indonesia.
Seorang bintang baru dari Papua pun tercipta. Ada Albert, bintang utama film ini yang bermain sangat bagus di film ini. Albert bahkan menjadi Aktor terbaik FFI 2006. FFI memang tidak fair dengan tidak dipilihnya film ini sebagai film terbaik, malah memilih film yang terbukti menjiplak sebagai film terbaik yaitu Ekskul.
Film ini menceritakan tentang, Film ini adalah kisah nyata. Film ini menceritakan seorang anak dari suku pedalaman Papua yang bernama Denias (Albert Fakdawer ) yang sangat termotivasi untuk sekolah karena sebuah alasan sepele :ibunya mengatakan bahwa gunung takut dengan anak sekolah. Sebenernya ia juga mendapatkan motivasi untuk bersekolah dari bapak gurunya di sekolah darurat (Matias Mucus), dan dari seorang tentara yang dipanggil Maleo (Ari Sihasale). Ia sedang bertugas di dekat desa Denias. Pada suatu hari Pak guru harus pulang ke jawa karena istrinya sakit. Tugas mengajar akhirnya digantikan oleh Maleo. Tapi pada suatu hari sekolah darurat mereka yang hanya sebuah gubuk ternyata rubuh akibat gempa. Tak lama kemudian Maleo pun dipindah tugaskan. Akhirnya Denias tidak bisa bersekolah. Tapi itu tak menyurutkan semangat Denias untuk bersekoalah. Kemudian Denias pun nekat kabur dari rumah menempuh 4 hari perjalanan untuk pergi ke kota mencari sebuah sekolah. Akhirnya ia sampai di komplek PT Freeport Indonesia. Setelah berjuang mati-matian Denias pun bisa diterima dan bersekolah disana.
Sebuah sajian sinema yang apik melalui keindahan dan keunikan Papua. Sajian awal film bak dokumenter hingga tercipta drama yang menyedihkan hingga ending yang sesuai harapan. Akting Albert sangat bagus sekali dan membuat film ini hidup. Akting Marcella Zalianty pun mampu mengimbanginya. Gambar dan suara yang disajikan begitu pas. Apalagi suara merdu Albert mampu mewakili suasana hatinya.
Film ini mampu memberi motivasi bagi penontonnya. Tidak ada pengecualian bagi siapa saja yang ingin sekolah. Baik suku pedalaman maupun orang miskin semuanya wajib mengecam pendidikan. Walaupun sulit atau bertolak belakang dengan tradisi atau masyarakat, namun keinginan adalah sesuatu yang harus dicapai.
Seorang bintang baru dari Papua pun tercipta. Ada Albert, bintang utama film ini yang bermain sangat bagus di film ini. Albert bahkan menjadi Aktor terbaik FFI 2006. FFI memang tidak fair dengan tidak dipilihnya film ini sebagai film terbaik, malah memilih film yang terbukti menjiplak sebagai film terbaik yaitu Ekskul.
Film ini menceritakan tentang, Film ini adalah kisah nyata. Film ini menceritakan seorang anak dari suku pedalaman Papua yang bernama Denias (Albert Fakdawer ) yang sangat termotivasi untuk sekolah karena sebuah alasan sepele :ibunya mengatakan bahwa gunung takut dengan anak sekolah. Sebenernya ia juga mendapatkan motivasi untuk bersekolah dari bapak gurunya di sekolah darurat (Matias Mucus), dan dari seorang tentara yang dipanggil Maleo (Ari Sihasale). Ia sedang bertugas di dekat desa Denias. Pada suatu hari Pak guru harus pulang ke jawa karena istrinya sakit. Tugas mengajar akhirnya digantikan oleh Maleo. Tapi pada suatu hari sekolah darurat mereka yang hanya sebuah gubuk ternyata rubuh akibat gempa. Tak lama kemudian Maleo pun dipindah tugaskan. Akhirnya Denias tidak bisa bersekolah. Tapi itu tak menyurutkan semangat Denias untuk bersekoalah. Kemudian Denias pun nekat kabur dari rumah menempuh 4 hari perjalanan untuk pergi ke kota mencari sebuah sekolah. Akhirnya ia sampai di komplek PT Freeport Indonesia. Setelah berjuang mati-matian Denias pun bisa diterima dan bersekolah disana.
Sebuah sajian sinema yang apik melalui keindahan dan keunikan Papua. Sajian awal film bak dokumenter hingga tercipta drama yang menyedihkan hingga ending yang sesuai harapan. Akting Albert sangat bagus sekali dan membuat film ini hidup. Akting Marcella Zalianty pun mampu mengimbanginya. Gambar dan suara yang disajikan begitu pas. Apalagi suara merdu Albert mampu mewakili suasana hatinya.
Film ini mampu memberi motivasi bagi penontonnya. Tidak ada pengecualian bagi siapa saja yang ingin sekolah. Baik suku pedalaman maupun orang miskin semuanya wajib mengecam pendidikan. Walaupun sulit atau bertolak belakang dengan tradisi atau masyarakat, namun keinginan adalah sesuatu yang harus dicapai.
Kamis, 25 Agustus 2011
Mengejar Matahari (2004)
Setelah sukses dengan film Ada Apa dengan Cinta? (2002), Rudi Soedjarwo kembali dengan film dramanya berjudul Mengejar Matahari. Jika Ada Apa dengan Cinta? adalah film drama percintaan, maka film Mengejar Matahari adalah drama persahabatan.
Kisah diawali dengan gambaran masa kecil empat sahabat: Ardi, Nino, Apin, dan Damar. Ardi bercerita tentang dirinya dan ketiga kawannya. Empat sekawan ini menjadi saksi utama saat Obet, preman setempat, masuk penjara. Mereka tidak menyangka, masalah inilah yang mengubah banyak hal di masa depan. Keempat sahabat itu berubah menjadi sosok remaja SMA yang menyusuri gang-gang kompleks rumah susun. Ketika Rara (Agni P Arkadewi) muncul, ada yang berubah. Gadis yatim-piatu yang harus bekerja demi menghidupi diri dan adiknya, memikat Ardi (Winky Wiryawan) dan Damar (Fauzi Baadilla) dan mengguncang persahabatan mereka, bahkan Damar dan Ardi saling tinju. Masalah menjadi makin pelik ketika Obet (Ade Habibie) muncul lagi dengan hasrat balas dendam. Terjadi perkelahian antara Obet dan keempat sahabat itu. Obet menusuk Apin hingga tewas. Damar yang selalu menjadi sosok nekad, mengambil langkah terakhir: peluru dari pistolnya menghabisi nyawa Obet dan sekaligus membawanya ke penjara.
Kisah diawali dengan gambaran masa kecil empat sahabat: Ardi, Nino, Apin, dan Damar. Ardi bercerita tentang dirinya dan ketiga kawannya. Empat sekawan ini menjadi saksi utama saat Obet, preman setempat, masuk penjara. Mereka tidak menyangka, masalah inilah yang mengubah banyak hal di masa depan. Keempat sahabat itu berubah menjadi sosok remaja SMA yang menyusuri gang-gang kompleks rumah susun. Ketika Rara (Agni P Arkadewi) muncul, ada yang berubah. Gadis yatim-piatu yang harus bekerja demi menghidupi diri dan adiknya, memikat Ardi (Winky Wiryawan) dan Damar (Fauzi Baadilla) dan mengguncang persahabatan mereka, bahkan Damar dan Ardi saling tinju. Masalah menjadi makin pelik ketika Obet (Ade Habibie) muncul lagi dengan hasrat balas dendam. Terjadi perkelahian antara Obet dan keempat sahabat itu. Obet menusuk Apin hingga tewas. Damar yang selalu menjadi sosok nekad, mengambil langkah terakhir: peluru dari pistolnya menghabisi nyawa Obet dan sekaligus membawanya ke penjara.
Film ini bertutur pada empat orang sahabat yang masing-masing punya karakter yang berbeda. Karakter-karakter yang ditampilkan punya kekuatan tersendiri. Hingga hadirnya wanita pertanda kehancuran persahabatan mereka. Mereka yang sama-sama mengejar matahari akhirnya terpecah akibat hadirnya wanita di tengah persahabatan mereka. Apalagi musuh bebuyutan mereka semakin meneror keempat laki-laki tersebut.
Gambaran pelik persahabatan tersaji dengan ramuan canda khas pinggiran kota. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa harus wanita yang menjadi asal mula perpecahan persahabatan. Hal ini cukup universal di kehidupan kita. Persahabatan adalah setiap detik yang kita lalui adalah hidup... adalah berlari, mengejar matahari. Maju terus perfilman Indonesia!
Rabu, 17 Agustus 2011
Radit & Jani (2008)
Brutally Romantic
Tahun:2008
Sutradara: Upi Avianto
Pemain: Vino G. Sbastian, Fahrani
Genre: Drama
Durasi: 110 menit
Durasi: 110 menit
Produksi: Investasi Film Indonesia
Radit dan Jani (panggilan Anjani) adalah pasangan muda yang nekat menikah walau mendapat tentangan dari orang tua Jani. Tanpa bekal uang dan pekerjaan tetap, kehidupan yang keras harus mereka jalani. Apalagi ketergantungan Radit terhadap obat-obatan terlarang membuat langkah mereka semakin berat. Namun, mereka tetap bersatu menjadi pasangan yang bahagia dan penuh cinta.
Senin, 08 Agustus 2011
Gladiator (2000)
Maximus adalah salah seorang jenderal yang sangat disegani oleh lawan-lawannya dan berperan penting membawa pasukan Romawi meraih kemenangan di tiap pertempuran. Karena kehebatannya, ia menjadi kesayangan Kaisar Marcus Aurelius.
Sadar kalau hidupnya tidak akan lama lagi, Marcus mengambil keputusan kontroversial dengan menyebut Maximus sebagai orang yang bakal menggantikannya. Hal ini sudah tentu membuat putra kandungnya Commodus marah besar.
Dalam keadaan gelap mata, pria licik itu membunuh sang ayah dan memerintahkan supaya Maximus dan keluarganya dihukum mati. Meski berhasil lolos dari kejaran, Maximus tidak berdaya menyelamatkan istri dan putra satu-satunya yang dibantai oleh pasukan Commodus.
Maximus akhirnya terdampar di Afrika dan menjadi budak disana. Belakangan, ia dijual untuk dijadikan seorang gladiator. Meski sudah kehilangan semuanya, pria itu masih mengingat semua kejadian yang dialaminya dan bertekad menggunakan segala cara untuk membalas dendam pada Commodus yang merupakan dalang dari semuanya.
Jalan tersebut akhirnya terbuka, Maximus dilatih oleh Proximo yang tak lain adalah mantan gladiator sehingga meraih reputasi yang terdengar hingga ke Roma. Di istananya, Commodus yang posisinya terjepit mendadak punya ide untuk menggelar pertandingan akbar antar gladiator untuk memenangkan hati rakyatnya.
Kesempatan itu sudah tentu tidak disia-siakan oleh Maximus, ia bertekad tampil sebagai juara dan membuka jati dirinya di hadapan Commodus musuh besarnya. Dalam perjalanannya, ia dibantu oleh putri Kaisar lama yang mencintainya Lucilla dan seorang senator Gracchus.
Gladiator adalah film yang punya kualitas luar biasa. Menyuguhkan banyak adegan dramatis, dialog-dialog yang menusuk dan akting yang menawan. Apalagi sajian indah gambaran Roma pada masa kejayaannya ditampilkan sebegitu megah dan eksotis. Ini adalah film bertema balas dendam yang meraih piala Oscar sebagai Best Picture di Academy Awards 2001.
Sadar kalau hidupnya tidak akan lama lagi, Marcus mengambil keputusan kontroversial dengan menyebut Maximus sebagai orang yang bakal menggantikannya. Hal ini sudah tentu membuat putra kandungnya Commodus marah besar.
Dalam keadaan gelap mata, pria licik itu membunuh sang ayah dan memerintahkan supaya Maximus dan keluarganya dihukum mati. Meski berhasil lolos dari kejaran, Maximus tidak berdaya menyelamatkan istri dan putra satu-satunya yang dibantai oleh pasukan Commodus.
Maximus akhirnya terdampar di Afrika dan menjadi budak disana. Belakangan, ia dijual untuk dijadikan seorang gladiator. Meski sudah kehilangan semuanya, pria itu masih mengingat semua kejadian yang dialaminya dan bertekad menggunakan segala cara untuk membalas dendam pada Commodus yang merupakan dalang dari semuanya.
Jalan tersebut akhirnya terbuka, Maximus dilatih oleh Proximo yang tak lain adalah mantan gladiator sehingga meraih reputasi yang terdengar hingga ke Roma. Di istananya, Commodus yang posisinya terjepit mendadak punya ide untuk menggelar pertandingan akbar antar gladiator untuk memenangkan hati rakyatnya.
Kesempatan itu sudah tentu tidak disia-siakan oleh Maximus, ia bertekad tampil sebagai juara dan membuka jati dirinya di hadapan Commodus musuh besarnya. Dalam perjalanannya, ia dibantu oleh putri Kaisar lama yang mencintainya Lucilla dan seorang senator Gracchus.
Gladiator adalah film yang punya kualitas luar biasa. Menyuguhkan banyak adegan dramatis, dialog-dialog yang menusuk dan akting yang menawan. Apalagi sajian indah gambaran Roma pada masa kejayaannya ditampilkan sebegitu megah dan eksotis. Ini adalah film bertema balas dendam yang meraih piala Oscar sebagai Best Picture di Academy Awards 2001.
Rabu, 27 Juli 2011
Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Hanung Bramantyo yang telah sukses menggarap Ayat-Ayat Cinta, kali ini menggarap film religi lagi yang penuh kontroversi.
Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa (Revalina S Temat), seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang.
Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang.
Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati kepada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaky), sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo. Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya.
Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataan Samsudin menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh
Kisah tokoh Revalina bagai kisah pahlawan wanita Indonesia, R.A. Kartini yang memperjuangkan hak kaumnya. Di film ini menuai banyak kontroversi karena mengangkat isu kesetaraan gender dalam kacamata Islam. Penuh kontroversi karena dalam Islam, kedudukan wanita dan pria tidaklah sama. Dalam film ini tokoh yang dibawakan Revalina bukanlah menentang ajaran Islam, namun lebih menentang ajaran dari pesantren. Dengan kegigihannya mencari keadilan, dia memberi pembaharuan dan dianggap sebagai pahlawan di pesantren itu. Perempuan Berkalung Sorban mampu menghadirkan gambar yang sangat keren dari perempuan penunggang kuda yang berkalung sorban. Apalagi poster film ini sangat bagus sekali.
Senin, 18 Juli 2011
The Green Mile (1999)
Film-film yang bersetting di penjara memang mempunyai drama yang berkelas. Sebut saja The Shawshank Redemption yang penuh makna mendalam. Film The Green Mile juga bersetting di penjara dan merupakan film drama kelas Oscar.
Filmnya sendiri disutradarai oleh Frank Darabont yang karyanya sudah dapat dinikmati lewat film berjudul The Shawshank Redemption. Film ini dibintangi oleh aktor yang selalu berakting gemilang, Tom Hanks. Film bergenre drama ini mendapatkan rating R untuk konten seksual dan bahasa.
Paul Edgecomb adalah seorang sipir sebuah penjara yang terkenal angker Cold Mountain Penitentiery. Disana, ada sebuah blok sel yang diberi nama The Green Mile, dimana para tawanan tinggal menghitung hari untuk menemui ajalnya di kursi listrik.
Salah satu penghuninya adalah John Coffey, seorang pria berkulit hitam setinggi dua meter lebih yang didakwa melakukan pembunuhan kejam terhadap dua gadis cilik di sebuah pertanian. Mengira akan mendapat perlawanan brutal, para penjaga terkejut saat tahu bahwa Coffey ternyata adalah pria yang sangat lembut.
Tidak hanya itu, ia bahkan enggan menyakiti hewan dan takut akan kegelapan. Perlahan, kehadiran Coffey mampu mengubah hidup semua yang berada disekitarnya mulai dari tikus peliharaannya, sipir Percy, Paul yang sempat mengalami masalah dengan pernikahannya, sampai istri seorang sipir penjara yang mendadak sembuh dari penyakit mematikan.
Melihat kepolosan Coffey, Paul dan para penjaga lain mulai menyangsikan dakwaan mati yang telah dijatuhkan pengadilan, dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengubahnya. Namun belakangan mereka menyadari, bahwa tidak mudah menyelamatkan seseorang yang sudah didakwa untuk melewati green mile alias perjalanan menuju kursi listrik.
Kamis, 14 Juli 2011
Hancock (2006)
Superhero selalu digambarkan sebagai sosok yang gagah, baik, patriot, dan sebagainya. Pokoknya sosok pahlawan yang melekat di benak penonton adalah sifat-sifat baiknya tanpa cela. Dari sekian banyak superhero Hollywood, ada satu yang terkesan aneh. Namanya Hancock. Superhero macam apa ini?
Film Hancock adalah salah satu pembaharuan karakter superhero yang pernah ada. Sosok Hancock digambarkan berniat baik, namun cara melakukannya terkesan ugal-ugalan tanpa tenggang rasa dengan lingkungan sekitar. Dari awal saya disuguhkan karakter superhero yang gokil. Superhero digambarkan ugal-ugalan. Lihat aja sarana umum jadi rusak akibat ke-lebay-an kekuatan Hancock. Namun itu menjadi sesuatu hal yang menarik di film ini. Namun kejutan selanjutnya film ini jadi kurang menarik dengan karakter baru yang kejutannya kurang menarik dan malah membuat film ini menjadi tidak menarik lagi. Namun sebagai film superhero, film ini menyajikan aksi yang heroik yang lumayan keren diimbangi visual efek yang menggelegar. Namun kurang dalam segi aksi film in kurang.
Hancock (Will Smith), superhero tempramen, sarkastik, kepahlawanan Hancock dapat menyelesaikan tugasnya dan telah menyelamatkan banyak nyawa, namun meninggalkan banyak kerusakan. Publik beruntung mempunyai pahlawan lokal namun sekaligus mengutuknya
Hancock tidak peduli dengan pendapat orang lain – hingga suatu hari ia menyelamatkan eksekutif humas Ray Embrey (Jason Bateman), dan sang pahlawan mulai menyadari bahwa dirinya tidak sehebat itu. Saat menghadapi tantangan terbesar – sekaligus membuktikan dugaan istri Ray, Mary (Charlie Theron) bahwa Hancock hanya penyebab kerusakan
Film Hancock adalah salah satu pembaharuan karakter superhero yang pernah ada. Sosok Hancock digambarkan berniat baik, namun cara melakukannya terkesan ugal-ugalan tanpa tenggang rasa dengan lingkungan sekitar. Dari awal saya disuguhkan karakter superhero yang gokil. Superhero digambarkan ugal-ugalan. Lihat aja sarana umum jadi rusak akibat ke-lebay-an kekuatan Hancock. Namun itu menjadi sesuatu hal yang menarik di film ini. Namun kejutan selanjutnya film ini jadi kurang menarik dengan karakter baru yang kejutannya kurang menarik dan malah membuat film ini menjadi tidak menarik lagi. Namun sebagai film superhero, film ini menyajikan aksi yang heroik yang lumayan keren diimbangi visual efek yang menggelegar. Namun kurang dalam segi aksi film in kurang.
Minggu, 10 Juli 2011
Up (2009)
Up adalah film animasi grafik komputer buatan studio Pixar. Selama ini Pixar konsisten dengan membuat film animasi berkualitas setiap tahunnya. Film-filmnya selalu mendapat pujian dan hasil penjualan tiket yang luar biasa. Film Up berhasil mendapatkan nominasi Film Terbaik Oscar tahun 2010, tapi sayang piala itu jatuh ke film The Hurt Locker.
Seumur hidup, Carl Fredricksen selalu memimpikan sebuah petualangan besar. Sayangnya hingga ia berusia 78 tahun, semua itu hanya sekedar impian saja dan tak pernah menjadi kenyataan. Apalagi sang istri tidak bisa menghasilkan keturunan. Dia pun bersedih lagi karena istrinya meninggal mendahuluinya. Masalah demi masalah datang menghampirinya. Saking sayangnya dengan benda-benda kenangan bersama sang istri, ia terancam masuk panti jompo dan rumahnya juga akan digusur. Menjelang pemanggilannya ke panti jompo, dia pun melakukan sebuah petualangan besar. Dia pun menerbangkan rumahnya dengan ribuan balon hingga terbang ke angkasa. Namun sialnya, anak serba ingin tahu yang menganggap dirinya sebagai anggota gerakan pramuka ikut terbawa terbang. Carl pun melakukan petualangan seru.
Film Up berhasil mengangkat tema dewasa menjadi enak ditonton semua umur. Berbagai masalah orang dewasa disajikan dengan gaya tutur umumnya film-film kartun anak-anak. Dengan plot yang tidak membingungkan juga animasi grafik yang lembut dan enak ditonton menjadikan Up menjadi tontonan yang tidak membosankan. Bahkan pengisi suaranya pun tergolong artis-artis yang handal.
Film Up juga punya banyak adegan yang mengharukan dan itu dapat mengena di hati kita sebagai penonton. Salah satu hal yang menjadi nilai minus film ini adalah bentuk-bentuk manusia yang tidak proporsional dan juga karakter-karakter yang tidak masuk akal yang muncul sejak pertengahan film hingga akhir. Namun, film Up tetap saja menjadi tontonan yang menghibur dan punya pesan yang bagus bagi penontonnya.
Seumur hidup, Carl Fredricksen selalu memimpikan sebuah petualangan besar. Sayangnya hingga ia berusia 78 tahun, semua itu hanya sekedar impian saja dan tak pernah menjadi kenyataan. Apalagi sang istri tidak bisa menghasilkan keturunan. Dia pun bersedih lagi karena istrinya meninggal mendahuluinya. Masalah demi masalah datang menghampirinya. Saking sayangnya dengan benda-benda kenangan bersama sang istri, ia terancam masuk panti jompo dan rumahnya juga akan digusur. Menjelang pemanggilannya ke panti jompo, dia pun melakukan sebuah petualangan besar. Dia pun menerbangkan rumahnya dengan ribuan balon hingga terbang ke angkasa. Namun sialnya, anak serba ingin tahu yang menganggap dirinya sebagai anggota gerakan pramuka ikut terbawa terbang. Carl pun melakukan petualangan seru.
Film Up berhasil mengangkat tema dewasa menjadi enak ditonton semua umur. Berbagai masalah orang dewasa disajikan dengan gaya tutur umumnya film-film kartun anak-anak. Dengan plot yang tidak membingungkan juga animasi grafik yang lembut dan enak ditonton menjadikan Up menjadi tontonan yang tidak membosankan. Bahkan pengisi suaranya pun tergolong artis-artis yang handal.
Film Up juga punya banyak adegan yang mengharukan dan itu dapat mengena di hati kita sebagai penonton. Salah satu hal yang menjadi nilai minus film ini adalah bentuk-bentuk manusia yang tidak proporsional dan juga karakter-karakter yang tidak masuk akal yang muncul sejak pertengahan film hingga akhir. Namun, film Up tetap saja menjadi tontonan yang menghibur dan punya pesan yang bagus bagi penontonnya.
Selasa, 05 Juli 2011
Batman Begins (2005)
Film Batman Begins merupakan perombakan habis-habisan dari 4 film Batman sebelumnya. Dalam film ini, Batman dikisahkan mulai dari awal. Hal itu membuat film ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan 4 film sebelumnya yang berjudul Batman (1989), Batman Returns (1992), Batman Forever (1995), Batman & Robin (1997).
Film ini disutradarai oleh Christoper Nolan, yang sudah terkenal lewat keunikan film Memento. Dibintangi oleh jajaran bintang terkenal antara lain Christian Bale, Alfred Pennyworth, Liam Neeson, Ken Watanabe, Katie Holmes, Cillian Murphy dan Morgan Freeman.
Bruce Wayne adalah seorang milyuner yang mengalami masa kecil tragis, kedua orang tuanya dibunuh didepan mata oleh seorang penjahat. Akibatnya, Bruce bersumpah bakal membalas dendam dengan memberantas semua kejahatan yang ditemuinya di muka bumi. Karena tidak ada kesempatan, pemuda yang frustrasi ini menghilang ke daerah Timur dimana ia bertemu dengan sekelompok ninja yang dipimpin Ra's Al-Ghul. Setelah belajar banyak tentang bela diri, Bruce kembali ke kota Gotham dan mendapatkan bahwa kota yang dicintainya telah dikuasai kelompok kriminal, sementara perusahaan keluarga telah digerogoti. Penemuan sebuah gua tua dibawah rumah tempat tinggalnya, ditambah sebuah mobil berlapis baja hasil karya Lucius Fox, membuat Bruce menentukan pilihan sebagai pemberantas kejahatan dengan identitas baru : Batman.
Dengan bantuan kapten polisi Jim Gordon, Batman berhadapan dengan musuh-musuhnya mulai dari mafia pimpinan Don Falcone, profesor jenius sekaligus pengedar obat terlarang Jonathan Crane yang belakangan menjelma menjadi The Scarecrow, hingga tokoh misterius yang menunggu kesempatan untuk menjatuhkan Batman/Bruce Wayne pada saat yang tepat.
Ini merupakan ide yang bagus untuk merombak semua film Batman terdahulu mulai dari awal. Ini merupakan versi 'gelap' dari film-film Batman sebelumnya. Film ini tidak ada hubungannya dengan film-film Batman sebelumnya. Di film ini, kisah Batman dimulai dari awal. Adegan Bruce kecil menangis saat orang tua Bruce tertembak, mampu menguras air mata.
Film Batman Begins mungkin merupakan gambaran sesungguhnya sosok superhero itu. Disini digambarkan superhero juga mempunyai masa lalu yang kelam. Diceritakan dengan lebih gelap dibandingkan dengan 4 film Batman sebelumnya yang penuh hingar bingar. Film Batman Begins terasa jauh lebih berbeda dan lebih baik. Apalagi film ini mampu menampilkan sisi lain dari sosok pahlawan super itu. Gaya tutur film ini terkesan agak lambat dan lebih banyak porsi drama dibanding aksi manusia kelelawar itu. Namun, merombak film Batman dimulai dari awal merupakan ide bagus, mengingat film ini lebih banyak unggul secara kualitas dari keempat film Batman terdahulu.
Jumat, 01 Juli 2011
Saw (2004)
Cerita ini berawal dari diculiknya 2 orang dan dirantai disebuah kamar mandi industri yang sudah terbengkalai. Mereka diberi perintah melalui Taperecorder dimana isinya menginstruksikan agar ia melarikan diri dari kamar mandi dan sementara orang yang lain diperintahkan untuk membunuh dia dalam waktu tertentu, jika tidak keluarganya akan dibunuh. Sementara itu ditektif bekerja memecahkan kasus itu.
Ini nih, tipikal film horror yang saya suka. Punya kekuatan skenario yang bagus dan tentunya twist yang sangat mengagetkan. Film ini banyak menawarkan ketersambungan antara adegan-adegannya. Yang intinya kita disuruh milih pilihan yang bagai makan buah simalakama. Jalinan ceritanya memang beruntun dan cukup membuat adrenalin terpacu. Namum sayangnya ada beberapa adegan yang kurang bernyawa dan gerakan kamera yang kurang rapi seolah ingin mengagetkan penonton namun terkesan rancu. Lebih-lebih tidak ada karakter yang 'bernyawa' di film ini. Namun twist ending yang ditawarkan patut diacungi jempol. Ini memang bukan film sekelas Oscar, namun ini adalah salah satu film horror yang cukup sukses mengejutkan saya. Bagi pecinta film horror, pasti tidak melewatkan film yang satu ini.
Ini nih, tipikal film horror yang saya suka. Punya kekuatan skenario yang bagus dan tentunya twist yang sangat mengagetkan. Film ini banyak menawarkan ketersambungan antara adegan-adegannya. Yang intinya kita disuruh milih pilihan yang bagai makan buah simalakama. Jalinan ceritanya memang beruntun dan cukup membuat adrenalin terpacu. Namum sayangnya ada beberapa adegan yang kurang bernyawa dan gerakan kamera yang kurang rapi seolah ingin mengagetkan penonton namun terkesan rancu. Lebih-lebih tidak ada karakter yang 'bernyawa' di film ini. Namun twist ending yang ditawarkan patut diacungi jempol. Ini memang bukan film sekelas Oscar, namun ini adalah salah satu film horror yang cukup sukses mengejutkan saya. Bagi pecinta film horror, pasti tidak melewatkan film yang satu ini.
Langganan:
Postingan (Atom)