About

Hai Movie Mania dimana pun kalian berada! Selamat datang di blog Moviebuzzter. Blog ini berisi ulasan-ulasan film dan berbagai bacaan menarik tentang film.

Kamis, 03 Mei 2012

Pindah Ke WordPress

Maaf sudah lama tidak update di Blog Moviebuzzter. Saya sudah memulai membuat blog lain di WordPress sejak tahun 2010. Kunjungi http://inspirasinema.wordpress.com/ dan follow twitter-ku @achmadmuchtar Sekian dan Terima Kasih.

Selasa, 25 Oktober 2011

The Last Samurai (2003)

In the face of an enemy, in the Heart of One Man, Lies the Soul of a Warrior. 

Tahun: 2003
Sutradara: Edward Zwick
Pemain: Tom Cruise, Ken Watanabe
Genre: Action, Adventure, Drama, History, War
Durasi: 154 menit
Produksi: Warner Bros.

Dikisahkan seorang kapten pemimpin perang yang handal yang bernama Nathan Algreen (Tom Cruise) yang mempunyai tugas untuk membina rakyat jepang dari golongan petani untuk menjadi tentara dan melawan samurai yang dipimpin oleh Katsumoto (Ken Watanabe).
Pada pertempuran yang terjadi, 'tentara' binaan Nathan Algreen kalah telak oleh pasukan samurai, dan akhirnya kapten Nathan Algreen dilumpuhkan dan dibawa sebagai tawanan perang oleh pasukan samurai yang dipimpin oleh Katsumoto.



Cerita mengalir sangat menarik saat Nathan tiba di desa Katsumoto yang sangat indah dan asri, disana pula Nathan berusaha mempelajari hakikat dari samurai yang dicap oleh sebagian orang Jepang sendiri sebagai pemberontak dan penjahat, namun sebenarnya mereka adalah pelindung kaisar yang mempunyai tanggungjawab penuh untuk melindungi Jepang dari bahaya yang mengancam dari luar.

 
Sentuhan cinta juga diselipkan dalam film ini yaitu antara Nathan dan janda samurai adik dari Katsumoto yaitu Taka (Koyuki), kisah cinta yang tersembunyi karena saking halusnya sehingga hanya tertampil demikian samar namun bisa dirasakan getaran asmara yang ada.
Akhirnya prajurit samurai dibawah pimpinan duo Katsumoto dan Nathan Algreen akhirnya melakukan penyerangan dengan jumlah pasukan yang sangat tidak seimbang (mengingatkan kita pada film '300') yang walaupun tidak memenangkan pertempuranh namun semangat dan kehormatan prajurit samurai tidak teepadamkan, terbukti waktu adegan kematian Katsumoto..para tentara Jepang dan komandannya memberi penghormatan untuk yang terakhir kali.

 
Yang bisa diambil dari film ini adalah : Semangat yang tidak pernah padam untuk membela kebenaran yang dititpkan dan menjadi tanggungjawab seorang prajurit samurai.


Dari awal, film ini lumayan membosankan, apalagi akting Tom Cruise yang diluar harapan. Namun, menjelang paruh film, film ini menarik sekali. Apalagi setelah kemunculan Katsumoto, disertai akting yang bagus dari aktor Jepang, Ken Watanabe. Budaya Jepang pun kental dalam film ini. Apalagi karakter yang dimainkan oleh Kayoki, sangat Japanese.

Selasa, 04 Oktober 2011

Identity (2003)

Butuh sebuah tontonan yang menantang dan mencekam? Kamu harus mencoba sebuah film suspense thriller tentang pembunuhan berantai di sebuah motel terpencil ini.

Sutradaranya James Mangold yang pernah menangani film Girl, Interrupted, yang mampu membuat Angelina Jolie dinobatkan sebagai Aktris Terbaik Oscar. Bintang-bintang film ini antara lain John Cusack, Ray Liotta, Amanda Peet, Clea DuVall, Alfred Molina dan sebagainya. Film yang berdurasi sekitar 90 menit ini memakan biaya sebesar US$ 12 Juta.

Karena banjir dan hujan deras telah memblokir semua jalan, sekelompok orang asing ‘terjebak’ di sebuah motel terpencil dan mereka punya cerita masing-masing. Ed (John Cussack), adalah mantan polisi yang menjadi supir limusin dan tak sengaja menabrak istri George (John C. McGinley) ketika sedang mengantarkan aktris bernama Caroline Suzanne (Rebecca De Mornay). Lalu ada Rhodes (Ray Liotta), seorang polisi yang membawa narapidana, Maine (Jake Busey); Paris (Amanda Peet), seorang pelacur Las Vegas yang menju Florida untuk membeli perkebunan jeruk; pasangan yang baru menikah, Ginny (Clea DuVall) dan Lou (William Lee Scott) dan manajer motel, Larry (John Hawkes), yang membenci pelacur.
Individu-individu itu berada di motel karena terpaksa dan tiba-tiba satu persatu dari mereka mati secara mengerikan dan misterius. Ed dan Rhodes lalu menyelidiki setiap pojok motel itu, apakah sang pembunuh adalah orang asing? Atau salah sartu dari mereka? Ternyata mayat mereka yang mati malah satu demi satu raib tanpa bekas sama sekali dan ada persamaan yang mengerikan di antara mereka semua. Apakah ada hantu atau kekuatan supranatural lainnya?

Identity merupakan film thriller yang tidak biasa. Dari openingnya terasa sangat menarik. Apalagi ceritanya yang brilian membuat aku maupun kamu betah untuk menyaksikan sampai akhir. Ketegangan yang disuguhkan cuku mencekam, apalagi kamu akan sulit sekali menerka-nerka siapa dalang dibalik berbagai pembunuhan keji itu. Karena memang semua karakternya memiliki rahasia masing-masing.
Setiap adengan di film ini terasa sangat misterius, sehingga membuat aku bertanya-tanya dan semakin membuatku tidak beranjak dari tempat duduk karena detil demi detil gambar yang disajikan wajib dicermati. Inilah sebuah film horror atau thriller yang aku rekomendasikan bagi kamu yang belum menontonnya. Dijamin ada surprise di bagian endingnya.

Sabtu, 10 September 2011

Keramat (2009)



Your Worst
Nightmare Is Their Reality


Keramat adalah film horror Indonesia yang bisa dikatakan paling berbeda. Bagaimana tidak, teknik pengambilan gambar di film ini menggunakan subjective camera. Yaitu kameramen yang diikutsertakan sebagai pemain. Kameramen di film ini terlibat dari awal hingga menuju akhir. Gambar yang dihasilkan film ini adalah penglihatan kameramen tersebut hingga membuat nuansa film ini bak film dokumenter atau reality show.

Yang membuat beda adalah konsep baru yang digunakan dalam film ini, dengan menerapkan konsep subjektif camera yang pernah dilakukan untuk 3 film internasional yaitu film Spanyol Rec (1997) karya Jaume Balaguero, Cloverfield (2008) arahan Matt Reeves dan Blair Witch Project (1999) arahan Daniel Myrick. Subjektif camera adalah dimana pengambilan gambar menggunakan sudut pandang si aktor/ pelaku. Di film ini, sudut pandang film meminjam mata 'Cungkring' seorang kameramen yang bertugas membuat behind the scene film.

Sebuah tim produksi film, berangkat dari Jakarta ke daerah Bantul Yogyakarta dalam rangka persiapan shooting film. Sutradara dan Asisten Sutradara didampingi Manager Produksi dan 2 artis utama melakukan reece, sedangkan tim behind the scene mendokumentasikan persiapan produksi ini. Mereka membawa style kota besar, memasuki daerah yang disucikan dan keramat. Mengusik tabu, sehingga kejadian demi kejadian aneh mereka alami, sampai ke titik dimana calon pemeran utama wanita dirasuki roh halus. Dengan bantuan seorang paranormal, mereka mencoba mengusir roh halus itu, namun gagal.
 

Melalui paranormal, mereka mengetahui alam mistis di sekitar mereka sedang bergolak karena sesuatu hal. Kehadiran mereka tampaknya memperburuk keadaan. Hingga puncaknya pemeran utama wanita yang kesurupan itu hilang tanpa jejak.

Apakah hubungan hilangnya teman mereka dengan alam mistis di sekitar mereka? Dapatkah mereka menemukan kembali teman mereka yang hilang? Ataukah justru semakin banyak lagi yang turut hilang?

Film Keramat menjajikan sesuatu yang beda di perfilman Indonesia. Teknik pengambilan gambar yang tak biasa, membuat gambar yang dihasilkan dan akting pemain terasa realistis. Apakah menyeramkan? Lumayan, film ini membuat penonton memicingkan mata mencari-cari 'hantunya', karena gerakan kamera kadang-kadang diluar kontrol. Hal itu karena gambar yang direkam dalam keadaan kaget maupun berlari. Ini yang menjadi nilai lebih dari film ini, apalagi budaya Yogyakarta sangat kental disini. Mungkin dari segi ceritanya saja, film ini terasa mengada-ada.


Memang sulit membuat cerita film horor yang realis, karena dunia supranatural dianggap masyarakat luas sebagai sesuatu yang sakral. Ada sebagian masyarakat yang percaya ada juga yang tidak. Dalam film ini adegan-adegannya dirangkai sedemikian indahnya dan membuat film yang direkam perbagian dan terpisah-pisah ini bisa berkelanjutan. Namun mungkin masalahnya ada pada ending. Tapi menurut saya jika kita tak memikirkan ceritanya, ending dari film Keramat bagus sekali dan terkesan keren. Film Keramat memang film horror Indonesia yang berbeda.



Rabu, 07 September 2011

Children of Men (2006)


Children of Men adalah film karya sutradara Alfonso CuarĂ³n. Sutradara ini sebelumnya telah membuat seri ketiga Harry Potter menjadi tontonan yang lebih gelap namun indah lewat Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004). Cerita film Children of Men diadaptasi dari novel berjudul The Children of Men.


Cerita Children of Men mengambil latar waktu masa depan di tahun 2027 di Inggris. Masa depan digambarkan diambang kehancuran. Di tahun 2027 adalah tepat 18 tahun dimana tidak pernah terjadi kelahiran bayi. Dapat dikatakan manusia termuda saat itu berusia 18 tahun. Seluruh umat manusia sudah tidak mampu berreproduksi lagi. Hal yang langka pun akhirnya terjadi. Kee, gadis berkulit hitam ini diam-diam hamil besar. Hal yang menjadi rebutan antara dua pihak yang saling berperang, yaitu pemerintah Inggris dan gerakan makar "The Fishes". Lalu Theo bahu membahu mengawal Keemenuju Human Project, yaitu proyek untuk meneliti Kee demi eksistensi spesies manusia. Perjuangan Theo yang awalnya dianggap enteng mendadak menjadi berat di tengah peperangan yang mengancam keselamatan Kee dan bayinya.

Menyaksikan Children of Men bagaikan berwisata ke dunia sinematik yang tak terduga sebelumnya. Kita dibuat terkagum-kagum dengan adegan yang disajikan sebegitu panjangnya. Bagaimana tidak? Adegan yang lumayan panjang itu hanya dilakukan dengan satu shot kamera tanpa henti. Ada berhembus kabar memang ada alat canggih untuk membuat adegan seperti itu. Pun juga dengan gambaran masa depan yang diambang kehancuran, itu sangat berbeda. Apalagi kota digambarkat semakin ruwet dengan tampilan banyak layar LED di gedung-gedung pencakar langit dan jalan-jalan kota. Apalagi di menit-menit awal kita disajikan adegan ledakan yang mengagetkan.
Ada juga adegan yang mengejutkan dimana gerakanThe Fishes ingin menggagalkan perjalanan Theo. Lalu ada pula adegan yang tidak biasa dan mendebarkan antara Kee dan Theo di penghujung film. Pokoknya film ini menyajikan banyak suguhan yang bedan dan terkesan ugal-ugalan namun ciamik sekali. Akan sulit sekali menemukan tontonan yang 'gila' selain film ini. Film ini unggul dari segi ide cerita dan teknik sinematografinya. Children of Men dapat dijadikan alternatif ditengah banyaknya film hingar bingar yang minim sekali kualitasnya.