About

Hai Movie Mania dimana pun kalian berada! Selamat datang di blog Moviebuzzter. Blog ini berisi ulasan-ulasan film dan berbagai bacaan menarik tentang film.

Senin, 27 Juni 2011

Kung Fu Hustle (2004)


Stephen Chow disebut-sebut sebagai pengganti Bruce Lee. Dalam film berbiaya produksi sekitar US $ 20 juta ini, dia menjadi sutradara, penulis skenario, produser, sekaligus pemain.
Kekacauan melanda kota Shanghai pada tahun 1940-an. Geng-geng sedang mencari kekuasaan dan salah satunya adalah geng Kapak merah yang sangat ditakuti, yang diketuai oleh Kakak Sum yang tak terkenal dan secara jitu dinamai berdasarkan senjata pilihannya. Tanpa adanya penegak hukum, rakyat hanya bisa hidup damai di area orang miskin, contohnya adalah Rumah Susun Kandang Babi (Pig Sty Alley) yang dihuni rakyat dari berbagai latar belakang, dimiliki seorang juragan yang bejat dan istrinya yang bersifat sok berkuasa. Satu hari, dua orang pembuat masalah, Sing dan Bone, datang ke rusun meniru anggota Geng kapak dalam rangka mendapat pujian. Parahnya, mereka gagal, dan ulah Sing malah menarik perhatian negatif dari Geng kapak yang sebenarnya. Dalam sebuah pertempuran besar yang berlangsung lama, lebih dari 50 gengster dikalahkan oleh 3 orang penghuni yang sebenarnya adalah ahli bela diri: Coolie, ahli jurus Tendangan 12 Penjuru, Si Penjahit, ahli jurus Tangan Besi, dan Donat, ahli jurus Tongkat Enam Penjuru.
Sing dan Bone ditangkap oleh Kakak Sum karena membuat masalah dan mempermalukan Geng kapak di mata umum. Mereka lolos dari kematian ketika Sing mengutili gemboknya dengan cepat ketika mereka digantung. Sing meminta Sum untuk menjadikannya dan Bone anggota geng kapak. Kagum dengan keahlian mengutil kunci Sing, Sum lalu mengatakan kalau Sing berhasil membunuh 1 orang, ia akan diangkat menjadi anggota geng kapak. Esoknya, mereka kembali ke Rusun Kandang Babi untuk membunuh si Nyonya Juragan, tapi gagal total karena suatu tindakan yang bodoh. Mereka berpencar dan lolos dari amarah si Nyonya Juragan. Sing cedera parah dan bersembunyi di atas mimbar lampu lalu lintas, dimana cederanya terobati. Selama pemulihan, tanpa sadar Sing menonjoki sisi besi dari mimbarnya, meninggalkan bekas yang dalam untuk tangannya. Setelah pulih, Sing bertemu Bone kembali, tapi tak bisa menjelaskan perasaan anehnya Sing.
Kung Fu Hustle berhasil menampilkan jurus-jurus kung fu arahan koreografer Yuen Wo Ping. Adegan-adegan yang disajikan sangat mengundang tawa. Adegan-adegannya juga terlalu imajinatif dan terkesan lebay. Film ini juga menampilkan perlambang salah satu ciri khas film Asia, yaitu perubahan seseorang dari pecundang menjadi jagoan. Kung Fu Hustle menyajikan komedi-kung fu yang tidak boleh dilewatkan sebagai penghilang stress.


Jumat, 24 Juni 2011

Mendadak Dangdut (2006)

Apa jadinya jika Titi Kamal mendadak dangdut?

Film ini bercerita tentang, 
Petris (Titi Kamal) adalah vokalis wanita beraliran alternative rock yang baru naik daun. Sudah dua tangga lagunya menduduki top ten pop chart Indonesia dalam waktu berdekatan. Sayangnya, Petris adalah seorang gadis yang egois, pemarah, yang selalu memandang remeh segala sesuatu. Satu-satunya orang yang dapat mengerti Petris adalah Yulia (Kinaryosih), kakak perempuan Petris yang juga merangkap sebagai managernya

Suatu hari, Petris dan kakaknya secara tidak sengaja terlibat masalah serius yang menyebabkan mereka harus melarikan diri dari kehidupan mereka sebelumnya untuk sementara waktu

Dalam pelariannya, mereka kemudian bersembunyi di sebuah acara rakyat yang sedang menanggap group organ dangdut keliling "Senandung Citayam". Terjadi pertengkaran antara pemimpin group "Senandung Citayam", Rizal (Dwi Sasono) dan penyanyi dangdut andalannya, Fetty Manis Madu yang mengakibatkan Fetty keluar meninggalkan grup organ tunggal itu

Petris langsung menawarkan diri menggantikan Fetty bernyanyi dangdut di atas panggung. Rizal yang tidak punya pilihan akhirnya mengiyakan tawaran tersebut dan Petris pun langsung bernyanyi dan bergoyang untuk menenangkan penonton yang sudah resah menunggu. Secepat kilat Petris pun mengganti bajunya dan mempertebal make-up-nya layaknya penyanyi dangdut keliling, dan kemudian mendapatkan nama panggung dari Rizal sebagai Iis Maduma

Film arahan Rudi Soedjarwo ini punya kekuatan pada teknik pengambilan kameranya yaitu teknik hand-held kamera. Karena sajian utama film ini adalah kejar-kejaran dengan polisi. Selain itu ada dangdut khas pribumi yang membuat film ini asyik. Guyonan khas kampung juga semakin membuat film ini tambah asyik. Tidak cuma mengasyikkan karena dangdutnya, namun ada juga dramanya. Dramanya membuat saya sedih karena dapat mengajarkan saya untuk berterimakasih pada orang-orang yang telah membantu saya. Film ini juga menyadarkan saya akan pentingnya partner, siapa pun orang yang telah membantu saya. Tanpa mereka dan kasih sayang mereka, saya tidak akan sanggup hidup dan menggapai mimpi saya. Maju terus perfilman Indonesia!






 

Rabu, 15 Juni 2011

Finding Nemo (2003)


Film anak-anak memang beragam dan banyak jenisnya. Tapi ada salah satu film anak-anak yang wajib ditonton oleh semua anggota keluarga. Finding Nemo, di film ini ada kandungan nilai moral yang ditujukan bagi anak maupun orang tua. Jarang ada film animasi yang cocok ditonton semua anggota keluarga seperti ini. Ini adalah sebuah film animasi grafik komputer buatan Amerika Serikat yang meraih penghargaan Academy Award. Pengisi suaranya antara lain Albert Brooks, Ellen DeGeneres, Alexander Gould, Willem Dafoe, dan masih banyak lagi. Sutradaranya ialah Andrew Stanton.
Film ini dibuka dengan kisah yang menharukan, Marlin (Albert Brooks) dan Coral tengah bersukacita setelah mereka pindah ke rumah barunya. Sayangnya, Coral dan telurnya semua dilahap oleh seekor ikan barracuda. Marlin sendiri gagal melindungi Coral dan anak-anaknya. Setelah serangan itu berlalu, yang tersisa tinggallah satu telur Marlin yang cacat. Melihat itu, Marlin memberi telur tersebut nama Nemo, dan berjanji akan melindungi Nemo dengan segenap upayanya.

Beberapa tahun kemudian, Nemo (Alexander Gould) memulai hari-harinya di sekolah walaupun Marlin – yang kini menjadiseorang ayah overprotektif . Jengkel dengan sang ayah, Nemo nekat untuk berenang ke perairan terbuka, hendak membuktikan bahwa tidak ada bahaya seperti yang ditakutkan oleh sang ayah. Ironis bagi Nemo, ia kemudian ditangkap oleh seorang seorang penyelam. Marlin yang sudah berusaha mati-matian mengejar tetap gagal.
Marlin tentu saja tidak putus asa begitu saja. Ia terus berusaha mencari bagaimana menemukan Nemo. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan Dory (Ellen DeGeneres), seekor ikan yang suka lupa ingatan mendadak. Dua ikan ini pun memulai perjalanan mereka untuk mencari Nemo. Tapi lautan adalah tempat yang begitu luas, bisakah Marlin menemukan Nemo?
Jika Anda menonton film ini dengan sungguh-sungguh, ekspresi wajah Nemo dapat menyentuh hati. Sama juga dengan Marlin dan Dory. Pun juga animasi para anak kura-kura yang lucu dan menghibur. Ceritanya memang lumayan sederhana akan tetapi puncak endingnya lah yang menarik. Apalagi kisah heroik Marlin yang tanpa menyerah mengarungi lautan demi menemukan satu-satunya anak yang sangat dicintainya. Juga aksi Nemo yang berusaha kabur dari aquarium terbilang menegangkan. Karakter-karakternya pun berhasil diciptakan dengan bagus, sehingga jauh dari kesan membosankan. Film ini diperpadat dengan nilai pelajaran untuk anak dan orang tua tanpa membodohi penontonnya. Disempurnakan dengan animasi nomor satu suasana bawah laut yang menawan dan indah. Ini adalah film animasi dasar laut terbaik sepanjang masa.









Jumat, 10 Juni 2011

Avatar (2009)

James Cameron lagi-lagi membuat film yang spektakuler. Setelah sukses dengan Titanic (yang menjadi film terlaris sepanjang masa, sebelum digeser oleh filmnya sendiri, Avatar ini), James Cameron pun membuat film dengan biaya besar dan memakai teknologi mutakhir.

Film ini dimulai dengan seorang mantan veteran angkatan laut amerika dipilih menjadi anggota yang tergabung dalam program avatar. Padahal kondisinya yang terluka dan cacat gara – gara perang. Jake Sully nama lengkapnya, bergabung karena begitu mengikuti program itu dia dapat berjalan kembali.
Kemudian Jack berangkat ke galaksi lain yang bernama Pandora. Disini terdapat berbagai macam makhluk hidup, hutan yang sangat indah,  subur dan satu hal lagi … sangat menakutkan karena alam liarnya. Selama ini, di pandora juga didiami suku Na’vi yang mana merupakan tempat tinggal mereka. Di sini, suku Na’vi digambarkan sebagai makhluk yang mirip manusia dan primitif tetapi memiliki kemampuan seperti layaknya manusia. Pada saat itu, manusia berusaha mencoba memasuki area Pandora untuk meneliti beberapa kandungan mineral yang konon memiliki energi yang sangat vital dan dibutuhkan di bumi. Tetapi, manusia mendapatkan perlawanan oleh suku Na’vi untuk melindungi tempat tinggalnya dari ancaman.


Film ini memang menakjubkan. Memberi gambaran dunia antah berantah dengan creature serba ungu yang mengagumkan. Indah sekali pemandangannya. Apalagi kefantastisan sinematografinya membuat film ini wajib ditonton. Makhluk-makhluk menyerupai manusia yang serba ungu ditampilkan sebagai kelompok baik. Sedangkan kerakusan manusia ditampilkan sebagai kelompok jahat. Kecuali beberapa orang yang masih punya perasaan. Orang-orang itu berkomunikasi dengan makhluk asing itu dengan cara yang dapat mengingatkan saya pada film The Matrix. Kemudian jalinan asmara makhluk asing dan manusia juga mengingatkan saya pada cerita Pocahontas. Memang ceritanya juga terlalu basi dimana berbanding terbalik dengan teknologi filmnya yang mutakhir. Bisa dibilang film ini hanya menjual visual effect-nya saja dimana adegan pertarungan super dahsyat menjadi keunggulan utama film ini. Mungkin itulah yang membuat film ini kalah dari The Hurt Locker dalam Academy Awards 2010 sebagai Best Picture.









Rabu, 08 Juni 2011

Taken (2008)

Seberapa besarkah cinta seorang ayah kepada putrinya? Di film ini pertanyaan tersebut terjawab.
Ini cerita tentang perjuangan seorang ayah (Bryan Mills) untuk merebut kembali anak perempuan semata wayangnya (Kim) dari tangan sindikat penculik.

Kim hidup bersama ibunya (Lenore) yang menikah lagi dengan seorang pria kaya raya. Film itu diawali dengan adegan ulang tahun Kim. Ayahnya memberikan hadiah semacam alat karaoke karena mengingat Kim waktu kecil ingin jadi penyanyi. Ayah tirinya yang kaya raya memberinya hadiah kuda yang tentu saja mahal, bagus dan menyenangkan. 

Agaknya, hubungan antara Bryan yang agen intel dan menjadi pekerja keamanan dengan Lenore tidaklah bagus. Itu tampak sekali ketika ibu Kim mendesak Bryan untuk mengizinkan anak perempuannya yang tinggal di California itu berwisata ke Prancis.

Bryan yang merasa sudah melihat dunia yang luas sangat khawatir dengan kepergian Kim yang berusia 17 tahun hanya berdua dengan temannya, Amanda, yang seumuran. Kim dan ibunya bahkan menyembunyikan rencana untuk tidak hanya ke Paris melainkan ke berbagai kota dan tanpa ditemani orang dewasa. 

Semula Bryan tidak mengizinkan anaknya itu pergi. Bryan dianggap terlalu paranoid karena sifat pekerjaannya. Tapi akhirnya dia mengizinkan anaknya pergi ke Prancis dengan mengajukan sejumlah syarat, termasuk membekalinya dengan telepon internasional yang memudahkan mereka berkomunikasi. 

Lalu terjadilah apa yang dikhawatirkan Bryan. Kim dan Amanda dapat kenalan baru di bandara yang ternyata adalah sindikat penculik gadis-gadis belia.

Kim diculik persis saat ayahnya berusaha meneleponnya. Lalu terjadilah aksi heroik Sang Ayah untuk membebaskan anaknya hanya dalam batas waktu 96 jam. Berbekal informasi sepotong yang direkam dari percakapan telepon dengan anaknya ketika sedang diculik itulah dia melacak sedikit demi sedikit sindikat yang berasal dari Eropa Timur itu (buat film Amerika, paling gampang memang melekatkan sindikat-sindikat itu dengan Eropa Timur).

Proses pencarian hingga menemukan anaknya itu keras dan brutal. Tidak bagus ditonton anak-anak. Bryan juga terkesan terlalu tangguh seperti Bourne dalam film lain. Menembak sekali lawan langsung mati, ditembak berkali-kali tidak kena. Sekali memukul lawan tersungkur, dipukul berkali-kali tidak kunjung kena.

 Dengan cerita yang klasik, film ini menuturkan betapa besar cinta seorang ayah pada anaknya. Jika dalam film Finding Nemo sang ayah ditemani ikan lain untuk menemukan Nemo anaknya, disini sang ayah berjuang sendirian. Dengan kemampuan berkelahi yang dimilikinya, emosi Liam Neeson termuntahkan melalui pukulan-pukulan super cepat yang mampu mengingatkan kita pada film The Bourne Ultimatum. Ekspresi dan mimik muka geram Liam Neeson terlihat total di film ini. Gambaran perbudakan seks di film ini terbilang cukup membuat miris. Dengan diisi score yang sangat cocok membuat tensi penonton naik turun saking menegangkannya film aksi thriller ini. Memang tak ada twist ending, namun film ini mampu membukakan mata kita untuk mencintai ayah kita karena perjuangan sang ayah untuk menemukan anaknya harus bertaruh dengan nyawa. Film ini penuh dengan adegan aksi bela diri yang mengagumkan sekaligus menegangkan.



Kamis, 02 Juni 2011

Laskar Pelangi (2008)

Laskar Pelangi adalah film adaptasi novel yang berjudul sama karangan Andrea Hirata. Film ini disutradarai oleh Riri Riza dan dibintangi oleh anak-anak asli Belitong. Syutingnya pun dilakukan di Belitong.


Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?


Film ini menyajikan sesuatu yang baik dari sejumlah film-film Indonesia kebanyakan. Filmnya sendiri sudah punya kekuatan kuat dari novel super laris. Cerita sudah bagus dan dapat menginspirasi anak-anak Indonesia. Dalam segi akting pun lumayan bagus mengingat ini adalah debut para laskar cilik itu. Setiap adegannya keren, walaupun dialognya lumayan asing, karena logatnya beda. Apalagi endingnya yang terbilang adalah bagian super keren film ini. Dimana dalam adegan ini Lukman Sardi tampil keren sekali. Apalagi aktingnya yang amat memukau. Pun diakhiri sebuah lagu soundtrack yang amat populer. Filmnya punya kualitas bagus demikian juga dengan hasil pendapatannya yang meledak di pasaran. Ini adalah contoh film Indonesia yang sukses dari berbagai segi. Film ini cocok ditonton seluruh anggota keluarga tanpa kecuali dimana siapapun dapat terinspirasi maupun termotivasi setelah menonton film ini. Film ini juga dapat mengingatkan betapa pendidikan itu sangat penting. Maju terus perfilman Indonesia!