Le Grand Voyage adalah road movie Islami buatan Perancis yang disutradarai oleh Ismaël Ferroukhi. Film yang dibintangi oleh Nicolas Cazalé dan Mohamad Majd ini menceritakan lika-liku perjalanan sekitar 5000 kilometer dari Perancis sampai Arab Saudi. Réda adalah remaja imigran asal Maroko yang lahir dan besar di Perancis. Kehidupan Réda beradaptasi dengan lingkungan negara pusat mode dunia ini, sekolah dan berpacaran dengan gadis lain. Beda dengan ayahnya yang taat beribadah. Masalah muncul ketika sang ayah mengajak Réda untuk mengantarkannya naik haji. Naik haji yang membuat Réda kalang kabut karena harus memakai mobil menyusuri pinggiran Eropa bagian selatan ke Mekah. Réda awalnya keberatan, karena menempuh jarak sekitar 5000 kilometer tentunya akan melelahkan, juga beberapa hari Réda harus meninggalkan pacarnya. Tapi ayah Réda tetap pada pendirian, akhirnya Réda pun mau menyupiri ayahnya untuk naik haji melalui jalan darat bukan naik pesawat seperti kebanyakan. Dalam perjalanan inilah berbagai konflik antar ayah-anak berlangsung. Berbagai perbedaan antara ayah yang taat beribadah dengan anak yang bergaya kebarat-baratan pun teruji. Tidak hanya itu, berbagai hambatan dalam perjalanan pun juga terjadi. Lalu apakah sang ayah sanggup menunaikan rukun Islam yang kelima?
Grand Voyage berhasil menampilkan hubungan antar ayah dan anak yang berbeda gaya. Bukan berbeda agama, karena mereka berdua muslim, namun anaknya yang bergaya kebarat-baratan merupakan suatu pembelokan terhadap agama Islam. Sang sutradara memang menampilkan hal tersebut secara terang-terangan namun tidak begitu gamblang menjadikan film ini tetap keren. Adegan-adegann konflik pun ditampilkan layaknya konfrontasi batin antar kdua karakter. Konflik yang dibangun juga akting para pemainnya pun sangat menyentuh hati. Hubungan antara ayah dan anak yang tadinya dingin lambat laun menjadi pertengkaran yang berujung pada saling pengertian antara satu sama lain. Orang Islam mana pun akan bergetar hatinya menyaksikan film yang penuh makna ini. Tidak hanya konflik yang disajikan film ini, namun sebagai road movie, pemandangan sepanjang perjalanan disajikan begitu menakjubkan. Dari daerah Perancis, Italia, Slovenia, Kroasia, Bosnia, Serbia, Bulgaria, Turki hingga gurun pasir di Timur Tengah. Apalagi pada adegan akhir, film ini syuting di Mekah, dan jarang sekali ada film non-dokumenter yang bersetting naik haji di Mekah. Selama perjalanan pun banyak sekali hal-hal yang menarik, salah satunya adalah dialog menyentuh mengapa sang ayah lebih memilih naik haji jalan darat daripada naik pesawat terbang. Sungguh, Le Grand Voyage menang film Islami yang menyentuh. Tak heran jika film ini mendapat berbagai penghargaan, salah satunya dari Venice Film Festival. Secara keseluruhan film ini sangat diwajibkan untuk ditonton bagi seluruh umat muslim di dunia. Selain karena penuh makna, namun juga banyak sekali hal-hal yang dapat kita pelajari tentang Islam dalam film ini.
bisa buat ringkasan nya gak beserta nama anak dan ayahnya...
BalasHapusaku ingin membacanya..
thx buat infonya
peace & love,
Anonymous