About

Hai Movie Mania dimana pun kalian berada! Selamat datang di blog Moviebuzzter. Blog ini berisi ulasan-ulasan film dan berbagai bacaan menarik tentang film.

Senin, 17 Januari 2011

Blood Diamond (2006)

Berlian, benda yang indah tak seindah bagaimana proses berlian itu sampai ke toko perhiasan. Ternyata, banyak pertumpahan darah yang terjadi dan banyak nyawa hilang karena berlian itu. Itulah sekelumit makna dalam film Blood Diamond. Dibintangi oleh mantan idola cewek-cewek remaja, Leonardo DiCaprio yang dalam peran di film ini menelurkan satu nominasi lagi baginya di ajang Golden Globe berbarengan dengan perannya dalam The Departed.

Blood Diamond mengambil setting perang saudara di Sierra Leone. Dibesut dengan apik oleh sutradara yang pernah menangani film The Last Samurai, yaitu Edward Zwick. Dikuatkan oleh tiga bintang papan atas, Leonardo DiCaprio, Djimon Hounsou, dan Jennifer Connelly. Film yang berdurasi sekitar 140 menit ini mendapat rating PG-13 untuk adegan kekerasan dan bahasa yang digunakan.

Danny Archer adalah seorang penyelundup berlian. Dia sudah biasa melihat kekerasan di negeri Afrika sana, terutama di daerah Sierra Leone di mana film ini dibuat. Negara Sierra Leone tengah berada dalam perang saudara yang berkecamuk. Sebuah kota yang hari ini damai bisa mendadak diserang oleh RUF dan dihabisi, hancur. Luluh lantak dalam seketika. Tapi bagi Danny itu semua bukan masalah besar. Yang paling penting adalah dia bisa menyelundupkan berlian ke negara seberang (Liberia) dan mendapatkan uang.


Solomon Vandy adalah seorang nelayan lokal yang ditangkap dan menjadi budak di daerah pedalaman Sierra Leone. Ia terpisah dari keluarganya dan dimasukkan ke dalam kamp perbudakan berlian. Di tengah penambangan itu dia mendapatkan sebuah berlian yang sangat besar. Sangat luar biasa besarnya sehingga berlian itu konon adalah berlian yang terbesar di dunia. Tepat ketika itu serangan dari tentara pemerintah berhasil membebaskan Vandy. Vandy takut berlian itu akan membahayakan nyawanya dan menimbunnya di dalam tanah - tanpa diketahui siapapun.


Archer dan Vandy kemudian bertemu secara tidak sengaja. Archer mulai tertarik akan berlian yang dimiliki Vandy dan menjanjikannya untuk bisa mempertemukan Vandy dengan keluarganya kembali selama dia bisa mengambil berlian itu untuknya. Vandy - yang rela mempertaruhkan apapun demi keluarganya - menyetujui keinginan Archer. Petualangan mereka berdua kemudian bertambah rumit ketika seorang wartawati cantik Maddy Bowen ikut serta dengan tujuan untuk membongkar jaringan penyusupan berlian. Apa yang menunggu mereka apabila mereka kembali ke negara yang berkecamuk dengan perang saudara itu lagi?



Film ini dari awal hingga akhir mudah diikuti ceritanya. Apalagi film ini menjamin kualitas akting dan dramanya. Film ini memberi kesan yang mendalam setelah menontonnya. Akting Leonardo yang sempurna mampu membuat kita 'merinding' dan drama antara ayah dan anak yang memilukan. Pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara juga lumayan masuk di pikiran, bahwa berlian yang silau berwarna merah jambu itu tertanam di dalam tanah yang mengalir tumpah darah penduduk pribumi.

Satu yang paling berkesan setelah menonton film ini adalah akting Leonardo DiCaprio yang diluar dugaan. Dikiranya ia hanya akan jual tampang di film ini. Namun perkiraan itu meleset, ia berperan sangat bagus di film ini. Sebenarnya inti ceritanya bisa terangkum dalam setengah jam durasi awalnya kalau saja Edward Zwick, sang sutradara tidak berniat membuat film yang ditujukan untuk berlaga di berbagai ajang penganugerahan film. Berbagai persoalan dijejalkan dalam film ini seperti politik, sosial dan isu perbudakan di Afrika, sehingga membuat film ini tidak fokus dan menjadi tayangan yang berat dan kelam. Namun dari segi ending, film ini banyak menyajikan hal yang diluar dugaan, memang itulah yang membuat film ini menarik selain akting para pemain utamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar