Indonesia itu negara yang sangat luas, sukunya pun bermacam-macam. Sebuah ide bagus jika sebuah film mengangkat cerita dari pedalaman. Tidak melulu di pulau Jawa seperti film Indonesia kebanyakan. Kali ini, Alenia Pictures memproduksi film di Papua, pulau paling timur Indonesia.
Seorang bintang baru dari Papua pun tercipta. Ada Albert, bintang utama film ini yang bermain sangat bagus di film ini. Albert bahkan menjadi Aktor terbaik FFI 2006. FFI memang tidak fair dengan tidak dipilihnya film ini sebagai film terbaik, malah memilih film yang terbukti menjiplak sebagai film terbaik yaitu Ekskul.
Film ini menceritakan tentang, Film ini adalah kisah nyata. Film ini menceritakan seorang anak dari suku pedalaman Papua yang bernama Denias (Albert Fakdawer ) yang sangat termotivasi untuk sekolah karena sebuah alasan sepele :ibunya mengatakan bahwa gunung takut dengan anak sekolah. Sebenernya ia juga mendapatkan motivasi untuk bersekolah dari bapak gurunya di sekolah darurat (Matias Mucus), dan dari seorang tentara yang dipanggil Maleo (Ari Sihasale). Ia sedang bertugas di dekat desa Denias. Pada suatu hari Pak guru harus pulang ke jawa karena istrinya sakit. Tugas mengajar akhirnya digantikan oleh Maleo. Tapi pada suatu hari sekolah darurat mereka yang hanya sebuah gubuk ternyata rubuh akibat gempa. Tak lama kemudian Maleo pun dipindah tugaskan. Akhirnya Denias tidak bisa bersekolah. Tapi itu tak menyurutkan semangat Denias untuk bersekoalah. Kemudian Denias pun nekat kabur dari rumah menempuh 4 hari perjalanan untuk pergi ke kota mencari sebuah sekolah. Akhirnya ia sampai di komplek PT Freeport Indonesia. Setelah berjuang mati-matian Denias pun bisa diterima dan bersekolah disana.
Sebuah sajian sinema yang apik melalui keindahan dan keunikan Papua. Sajian awal film bak dokumenter hingga tercipta drama yang menyedihkan hingga ending yang sesuai harapan. Akting Albert sangat bagus sekali dan membuat film ini hidup. Akting Marcella Zalianty pun mampu mengimbanginya. Gambar dan suara yang disajikan begitu pas. Apalagi suara merdu Albert mampu mewakili suasana hatinya.
Film ini mampu memberi motivasi bagi penontonnya. Tidak ada pengecualian bagi siapa saja yang ingin sekolah. Baik suku pedalaman maupun orang miskin semuanya wajib mengecam pendidikan. Walaupun sulit atau bertolak belakang dengan tradisi atau masyarakat, namun keinginan adalah sesuatu yang harus dicapai.
About
Sabtu, 27 Agustus 2011
Kamis, 25 Agustus 2011
Mengejar Matahari (2004)
Setelah sukses dengan film Ada Apa dengan Cinta? (2002), Rudi Soedjarwo kembali dengan film dramanya berjudul Mengejar Matahari. Jika Ada Apa dengan Cinta? adalah film drama percintaan, maka film Mengejar Matahari adalah drama persahabatan.
Kisah diawali dengan gambaran masa kecil empat sahabat: Ardi, Nino, Apin, dan Damar. Ardi bercerita tentang dirinya dan ketiga kawannya. Empat sekawan ini menjadi saksi utama saat Obet, preman setempat, masuk penjara. Mereka tidak menyangka, masalah inilah yang mengubah banyak hal di masa depan. Keempat sahabat itu berubah menjadi sosok remaja SMA yang menyusuri gang-gang kompleks rumah susun. Ketika Rara (Agni P Arkadewi) muncul, ada yang berubah. Gadis yatim-piatu yang harus bekerja demi menghidupi diri dan adiknya, memikat Ardi (Winky Wiryawan) dan Damar (Fauzi Baadilla) dan mengguncang persahabatan mereka, bahkan Damar dan Ardi saling tinju. Masalah menjadi makin pelik ketika Obet (Ade Habibie) muncul lagi dengan hasrat balas dendam. Terjadi perkelahian antara Obet dan keempat sahabat itu. Obet menusuk Apin hingga tewas. Damar yang selalu menjadi sosok nekad, mengambil langkah terakhir: peluru dari pistolnya menghabisi nyawa Obet dan sekaligus membawanya ke penjara.
Kisah diawali dengan gambaran masa kecil empat sahabat: Ardi, Nino, Apin, dan Damar. Ardi bercerita tentang dirinya dan ketiga kawannya. Empat sekawan ini menjadi saksi utama saat Obet, preman setempat, masuk penjara. Mereka tidak menyangka, masalah inilah yang mengubah banyak hal di masa depan. Keempat sahabat itu berubah menjadi sosok remaja SMA yang menyusuri gang-gang kompleks rumah susun. Ketika Rara (Agni P Arkadewi) muncul, ada yang berubah. Gadis yatim-piatu yang harus bekerja demi menghidupi diri dan adiknya, memikat Ardi (Winky Wiryawan) dan Damar (Fauzi Baadilla) dan mengguncang persahabatan mereka, bahkan Damar dan Ardi saling tinju. Masalah menjadi makin pelik ketika Obet (Ade Habibie) muncul lagi dengan hasrat balas dendam. Terjadi perkelahian antara Obet dan keempat sahabat itu. Obet menusuk Apin hingga tewas. Damar yang selalu menjadi sosok nekad, mengambil langkah terakhir: peluru dari pistolnya menghabisi nyawa Obet dan sekaligus membawanya ke penjara.
Film ini bertutur pada empat orang sahabat yang masing-masing punya karakter yang berbeda. Karakter-karakter yang ditampilkan punya kekuatan tersendiri. Hingga hadirnya wanita pertanda kehancuran persahabatan mereka. Mereka yang sama-sama mengejar matahari akhirnya terpecah akibat hadirnya wanita di tengah persahabatan mereka. Apalagi musuh bebuyutan mereka semakin meneror keempat laki-laki tersebut.
Gambaran pelik persahabatan tersaji dengan ramuan canda khas pinggiran kota. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa harus wanita yang menjadi asal mula perpecahan persahabatan. Hal ini cukup universal di kehidupan kita. Persahabatan adalah setiap detik yang kita lalui adalah hidup... adalah berlari, mengejar matahari. Maju terus perfilman Indonesia!
Rabu, 17 Agustus 2011
Radit & Jani (2008)
Brutally Romantic
Tahun:2008
Sutradara: Upi Avianto
Pemain: Vino G. Sbastian, Fahrani
Genre: Drama
Durasi: 110 menit
Durasi: 110 menit
Produksi: Investasi Film Indonesia
Radit dan Jani (panggilan Anjani) adalah pasangan muda yang nekat menikah walau mendapat tentangan dari orang tua Jani. Tanpa bekal uang dan pekerjaan tetap, kehidupan yang keras harus mereka jalani. Apalagi ketergantungan Radit terhadap obat-obatan terlarang membuat langkah mereka semakin berat. Namun, mereka tetap bersatu menjadi pasangan yang bahagia dan penuh cinta.
Senin, 08 Agustus 2011
Gladiator (2000)
Maximus adalah salah seorang jenderal yang sangat disegani oleh lawan-lawannya dan berperan penting membawa pasukan Romawi meraih kemenangan di tiap pertempuran. Karena kehebatannya, ia menjadi kesayangan Kaisar Marcus Aurelius.
Sadar kalau hidupnya tidak akan lama lagi, Marcus mengambil keputusan kontroversial dengan menyebut Maximus sebagai orang yang bakal menggantikannya. Hal ini sudah tentu membuat putra kandungnya Commodus marah besar.
Dalam keadaan gelap mata, pria licik itu membunuh sang ayah dan memerintahkan supaya Maximus dan keluarganya dihukum mati. Meski berhasil lolos dari kejaran, Maximus tidak berdaya menyelamatkan istri dan putra satu-satunya yang dibantai oleh pasukan Commodus.
Maximus akhirnya terdampar di Afrika dan menjadi budak disana. Belakangan, ia dijual untuk dijadikan seorang gladiator. Meski sudah kehilangan semuanya, pria itu masih mengingat semua kejadian yang dialaminya dan bertekad menggunakan segala cara untuk membalas dendam pada Commodus yang merupakan dalang dari semuanya.
Jalan tersebut akhirnya terbuka, Maximus dilatih oleh Proximo yang tak lain adalah mantan gladiator sehingga meraih reputasi yang terdengar hingga ke Roma. Di istananya, Commodus yang posisinya terjepit mendadak punya ide untuk menggelar pertandingan akbar antar gladiator untuk memenangkan hati rakyatnya.
Kesempatan itu sudah tentu tidak disia-siakan oleh Maximus, ia bertekad tampil sebagai juara dan membuka jati dirinya di hadapan Commodus musuh besarnya. Dalam perjalanannya, ia dibantu oleh putri Kaisar lama yang mencintainya Lucilla dan seorang senator Gracchus.
Gladiator adalah film yang punya kualitas luar biasa. Menyuguhkan banyak adegan dramatis, dialog-dialog yang menusuk dan akting yang menawan. Apalagi sajian indah gambaran Roma pada masa kejayaannya ditampilkan sebegitu megah dan eksotis. Ini adalah film bertema balas dendam yang meraih piala Oscar sebagai Best Picture di Academy Awards 2001.
Sadar kalau hidupnya tidak akan lama lagi, Marcus mengambil keputusan kontroversial dengan menyebut Maximus sebagai orang yang bakal menggantikannya. Hal ini sudah tentu membuat putra kandungnya Commodus marah besar.
Dalam keadaan gelap mata, pria licik itu membunuh sang ayah dan memerintahkan supaya Maximus dan keluarganya dihukum mati. Meski berhasil lolos dari kejaran, Maximus tidak berdaya menyelamatkan istri dan putra satu-satunya yang dibantai oleh pasukan Commodus.
Maximus akhirnya terdampar di Afrika dan menjadi budak disana. Belakangan, ia dijual untuk dijadikan seorang gladiator. Meski sudah kehilangan semuanya, pria itu masih mengingat semua kejadian yang dialaminya dan bertekad menggunakan segala cara untuk membalas dendam pada Commodus yang merupakan dalang dari semuanya.
Jalan tersebut akhirnya terbuka, Maximus dilatih oleh Proximo yang tak lain adalah mantan gladiator sehingga meraih reputasi yang terdengar hingga ke Roma. Di istananya, Commodus yang posisinya terjepit mendadak punya ide untuk menggelar pertandingan akbar antar gladiator untuk memenangkan hati rakyatnya.
Kesempatan itu sudah tentu tidak disia-siakan oleh Maximus, ia bertekad tampil sebagai juara dan membuka jati dirinya di hadapan Commodus musuh besarnya. Dalam perjalanannya, ia dibantu oleh putri Kaisar lama yang mencintainya Lucilla dan seorang senator Gracchus.
Gladiator adalah film yang punya kualitas luar biasa. Menyuguhkan banyak adegan dramatis, dialog-dialog yang menusuk dan akting yang menawan. Apalagi sajian indah gambaran Roma pada masa kejayaannya ditampilkan sebegitu megah dan eksotis. Ini adalah film bertema balas dendam yang meraih piala Oscar sebagai Best Picture di Academy Awards 2001.
Langganan:
Postingan (Atom)