Your Worst
Nightmare Is Their Reality
Keramat adalah film horror Indonesia yang bisa dikatakan paling berbeda. Bagaimana tidak, teknik pengambilan gambar di film ini menggunakan subjective camera. Yaitu kameramen yang diikutsertakan sebagai pemain. Kameramen di film ini terlibat dari awal hingga menuju akhir. Gambar yang dihasilkan film ini adalah penglihatan kameramen tersebut hingga membuat nuansa film ini bak film dokumenter atau reality show.
Keramat adalah film horror Indonesia yang bisa dikatakan paling berbeda. Bagaimana tidak, teknik pengambilan gambar di film ini menggunakan subjective camera. Yaitu kameramen yang diikutsertakan sebagai pemain. Kameramen di film ini terlibat dari awal hingga menuju akhir. Gambar yang dihasilkan film ini adalah penglihatan kameramen tersebut hingga membuat nuansa film ini bak film dokumenter atau reality show.
Yang membuat beda adalah konsep baru yang digunakan dalam film ini, dengan menerapkan konsep subjektif camera yang pernah dilakukan untuk 3 film internasional yaitu film Spanyol Rec (1997) karya Jaume Balaguero, Cloverfield (2008) arahan Matt Reeves dan Blair Witch Project (1999) arahan Daniel Myrick. Subjektif camera adalah dimana pengambilan gambar menggunakan sudut pandang si aktor/ pelaku. Di film ini, sudut pandang film meminjam mata 'Cungkring' seorang kameramen yang bertugas membuat behind the scene film.
Sebuah tim produksi film, berangkat dari Jakarta ke daerah Bantul Yogyakarta dalam rangka persiapan shooting film. Sutradara dan Asisten Sutradara didampingi Manager Produksi dan 2 artis utama melakukan reece, sedangkan tim behind the scene mendokumentasikan persiapan produksi ini. Mereka membawa style kota besar, memasuki daerah yang disucikan dan keramat. Mengusik tabu, sehingga kejadian demi kejadian aneh mereka alami, sampai ke titik dimana calon pemeran utama wanita dirasuki roh halus. Dengan bantuan seorang paranormal, mereka mencoba mengusir roh halus itu, namun gagal.
Melalui paranormal, mereka mengetahui alam mistis di sekitar mereka sedang bergolak karena sesuatu hal. Kehadiran mereka tampaknya memperburuk keadaan. Hingga puncaknya pemeran utama wanita yang kesurupan itu hilang tanpa jejak.
Apakah hubungan hilangnya teman mereka dengan alam mistis di sekitar mereka? Dapatkah mereka menemukan kembali teman mereka yang hilang? Ataukah justru semakin banyak lagi yang turut hilang?
Film Keramat menjajikan sesuatu yang beda di perfilman Indonesia. Teknik pengambilan gambar yang tak biasa, membuat gambar yang dihasilkan dan akting pemain terasa realistis. Apakah menyeramkan? Lumayan, film ini membuat penonton memicingkan mata mencari-cari 'hantunya', karena gerakan kamera kadang-kadang diluar kontrol. Hal itu karena gambar yang direkam dalam keadaan kaget maupun berlari. Ini yang menjadi nilai lebih dari film ini, apalagi budaya Yogyakarta sangat kental disini. Mungkin dari segi ceritanya saja, film ini terasa mengada-ada.
Memang sulit membuat cerita film horor yang realis, karena dunia supranatural dianggap masyarakat luas sebagai sesuatu yang sakral. Ada sebagian masyarakat yang percaya ada juga yang tidak. Dalam film ini adegan-adegannya dirangkai sedemikian indahnya dan membuat film yang direkam perbagian dan terpisah-pisah ini bisa berkelanjutan. Namun mungkin masalahnya ada pada ending. Tapi menurut saya jika kita tak memikirkan ceritanya, ending dari film Keramat bagus sekali dan terkesan keren. Film Keramat memang film horror Indonesia yang berbeda.
Memang sulit membuat cerita film horor yang realis, karena dunia supranatural dianggap masyarakat luas sebagai sesuatu yang sakral. Ada sebagian masyarakat yang percaya ada juga yang tidak. Dalam film ini adegan-adegannya dirangkai sedemikian indahnya dan membuat film yang direkam perbagian dan terpisah-pisah ini bisa berkelanjutan. Namun mungkin masalahnya ada pada ending. Tapi menurut saya jika kita tak memikirkan ceritanya, ending dari film Keramat bagus sekali dan terkesan keren. Film Keramat memang film horror Indonesia yang berbeda.